TIKUS SAWAH
T
|
ikus
Sawah (Rattus argentiventer)
Hama prapanen
utama penyebab kerusakan terbesar tanaman padi, terutama pada agroekosistem
dataran rendah dengan pola tanam intensif. Tikus sawah merusak tanaman padi
pada semua stadia pertumbuhan dari semai hingga panen (periode prapanen),
bahkan di gudang penyimpanan (periode pascapanen).
Kerusakan
parah terjadi apabila tikus menyerang padi pada stadium generatif, karena
tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru. Ciri khas serangan tikus sawah
adalah kerusakan tanaman dimulai dari tengah petak, kemudian meluas ke arah
pinggir, sehingga pada keadaan serangan berat hanya menyisakan 1-2 baris padi
di pinggir petakan.
E
|
kologi
- Reproduksi yang tinggi.
- Periode perkembang-biakan hanya terjadi pada saat tanaman padi periode generatif.
- Seekor tikus betina dapat menghasilkan sebanyak 80 ekor tikus baru dalam satu musim tanam padi jika daya dukung lingk. Memadai.
- Terdapatnya padi yang belum dipanen (selisih hingga 2 minggu atau lebih) dan keberadaan ratun /singgang terbukti memperpanjang periode reproduksi tikus sawah.
- Omnivora, tapi yang paling disukai adalah Padi
- Tikus menyerang padi pada malam hari. Siang hari, tikus bersembunyi di dalam lubang pada tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan daerah perkampungan dekat sawah.
P
|
engendalian
Tikus
Pengendalian dilakukan
dengan pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT).
yaitu pendekatan pengendalian yang
didasarkan pada pemahaman biologi dan ekologi tikus, dilakukan secara dini,
intensif dan terus menerus dengan memanfaatkan semua teknologi pengendalian
yang sesuai dan tepat waktu.
Pelaksanaan
pengendalian dilakukan oleh petani secara bersama-sama dan terkoordinasi dengan
cakupan wilayah sasaran pengendalian dalam skala luas. PHTT terdiri atas :
A. TBS (Trap Barrier System) atau LTBS.
Gambar 1. Bubu
perangkap yang dipasang rapat dengan pagar plastik dan diletakkan gundukan
tanah sebagai jalan masuk tikus di depan pintu perangkap.
CARA PEMASANGAN
TBS
- Pilih petakan sawah berukuran kira-kira 20 -50m2
- Pasang ajir bambu setiap 1 m bentangan pagar
- Gunakan tali atau kawat untuk menegakkan pagar plastik pada petakan. Pagar perlu dibenamkan 10 cm di bawah tanah agar tikus tidak menerobos melalui bagian bawah pagar dan dipasang setinggi 60 cm untuk mencegah loncatan di atas tanah
- Buatlah saluran air di bagian luar pagar dengan lebar minimal setengah meter
- Pasang paling sedikit 1-2 bubu perangkap pada masing-masing sisi (harus dipasang serapat mungkin dengan pagar, tanpa celah yang memungkinkan tikus masuk menerobos di luar pintu perangkap)
- Pasang jalan masuk dengan meletakkan lumpur di depan pintu masuk perangkap.
Catatan :
- Perangkap dirapatkan dengan pagar menggunakan ajir bambu
- Perangkap dipasang di atas pematang atau permukaan air dan ditutup dengan jerami
- Gundukan lumpur diletakkan di depan pintu masuk perangkap sebagai jalan masuk tetapi tidak menghambat aliran air.
- Bersihkan pagar dan saluran air dari rumput.
B. Gropyokan
Pengendalian
dengan peralatan lengkap (pemukul, emposan, jaring dsb) yang dilakukan oleh
seluruh komponen masyarakat yang terkoordinir dan terencana dalam satu hamparan
pertanaman yang luas. salah satunya yaitu dengan menggunakan teknik pengomposan.
Gambar 3. Pengemposan pada lubang Tikus
C. Pengumpanan
Pengumpanan
dengan racun tikus (rodentisida akut atau antikoagulan) yang dicampur gabah
atau beras kemudian diletakkan pada lalulintas tikus.
D. Pemasangan Jaring
Jaring
dipasang pada salah satu sisi hamparan sawah, kemudian di sisi lain secara
bersama-sama dilakukan penggiringan tikus dan di tepi jaring beberapa orang
menunggu dengan alat pemukul.
E. Penggenangan
Penggenangan
lubang-lubang tikus dilakukan pada saat menjelang pembuatan persemaian.
F. Sanitasi
Membersihkan
semak belukar/gulma, membongkar lubang tikus dan perbaikan pematang.
G. Pengendalian Hayati
Pengendalian
menggunakan musuh alami seperti kucing, anjing dan burung hantu.
H. Pengaturan Pola Tanam
Pengaturan
pola tanam yaitu dilakukan rotasi antara padi dan palawija dan pengaturan pola
tanam secara serempak.
W
|
aktu
Pengendalian
1. Masa Pra Tanam :
Dilakukan kegiatan : sanitasi, gropyokan masal, penggenangan, perbaikan pematang dan penanaman tanaman perangkap yang dipasangi TBS.
2. Saat Persemaian
Masih dilakukan pemasangan TBS, dilakukan pengemposan belerang, penggenangan dan pengawasan.
3. Masa Pertanaman Padi
Dilakukan beberapa teknik pengendalian secara terpadu antara lain : TBS, pengemposan belerang, pemasangan jaring, pengumpanan racun tikus dan gropyokan.
1. Masa Pra Tanam :
Dilakukan kegiatan : sanitasi, gropyokan masal, penggenangan, perbaikan pematang dan penanaman tanaman perangkap yang dipasangi TBS.
2. Saat Persemaian
Masih dilakukan pemasangan TBS, dilakukan pengemposan belerang, penggenangan dan pengawasan.
3. Masa Pertanaman Padi
Dilakukan beberapa teknik pengendalian secara terpadu antara lain : TBS, pengemposan belerang, pemasangan jaring, pengumpanan racun tikus dan gropyokan.
Gambar 4.
Kegiatan pengendalian sesuai dengan stadia pertumbuhan tanaman.
D
|
aerah Rekomendasi
Pengendalian
Pengendalian hama tikus secara
terpadu direkomendasikan pada daerah yang banyak memiliki semak-semak dan
rawa-rawa di sekitar persawahan, karena di daerah tersebut sering terjadi
migrasi tikus dari tempat habitatnya dengan jumlah besar, sehingga tidak dapat
dikendalikan secara konvensional.
No comments:
Post a Comment